M3nikm4ti semangkuk bakso tidak komplit rasanya apabila tidak diberi tambahan saus cabai. Mungkin saja kita dapat tenang apabila saus yang kita konsumsi dipr0duksi oleh produsen besar yang begitu menjaga mutunya. Walau harga cukup mahal, namun tidak jadi permasalahan asalkan terjamin
kebersihannya. Namun, bagaimana apabila saus yang kita konsumsi dipr0duksi dengan cara tidak higienis serta memakai bahan berbah4ya?
Seseorang pengguna Facebook, Wijayanti membagikan cerita masalah pr0duksi saus tomat dan cabai tetapi memakai bahan berb4haya. Dalam tulisan itu, ia juga mengunggah dua photo yang memerlihatkan satu pabrik saus yang sedang dig3reb3k polisi. Berikut kisahnya lengkapnya
SAUS TOMAT DAN SAMBAL BERB4HAYA BAHANNYA BUKAN TOMAT DAN BUKAN CABE
Anda penggemar saus tomat dan sambal saat beli bakso, mie, atau makanan lain? Hati2 karena ke-2 saus itu bisa menimbulkan rusaknya ginjal, hati, danpemicu k4nker. Saus itu ternyata bahan
bakunya tidak memakai tomat dan cabe. Saus itu harganya murah serta banyak dipakai oleh penjual bakso, mie, nasi goreng dan semua jenis makanan yang lain.
TOMAT DAN CABE BU*SUK
Tim Sigi di Semarang berhasil mengungkap sistem pembuatan saus tomat dan sambal yang bahan bakunya tomat serta cabe bu*suk. Para penjual tomat dan cabe tak membu4ng dagangannya akan tetapi di jual ke pembuat saus dengan harga murah. Jadi bahan baku yang dibutuhkan mudah didapat di pasar. Selain cabe dan tomat bus*uk, bahan baku yang lain yaitu pepaya dan bawang yang juga bu*suk. Pembuat saus juga memberikan bahan k!mi4 berb4haya, misalnya pewarna tembok atau pewarna tekstil, bahan pengawet. Selain berbahan tidak layak makan, sistem membuatnya juga tidak
higienes. Tempat tinggalnya k0tor. Lingkungannya k0tor. Cabe atau tomat tidak diblender tetapi dij!njak!njak. Bahanbahan itu dimasukkan tong/drum, lalu dipanasi. Pada akhirnya dimasukkan plastik atau wadah untuk disetor ke pasar atau penjual.
SAUS TOMAT DAN SAMBAL TANPA TOMAT DAN CABE
Di Bandung, pabrik saus berhasil dig3rebeg petugas. Pabrik ini melayani saus tomat untuk wilayah Bandung dan Jawa Barat. Walaupun tercantum k4ndungan bahan pembuat di labelnya, berisi ternyata tidak sesuai. Tidak ada tomat dan cabe beneran di dalamnya. Berikut bahanbahannya :
Sambal dan saus ini berbahan dari ampas tapioka (0nggok) 27 kg, ekstrak bawang putih 34 kg, ekstrak cabai leoserin capsikum 0, 5 ons, s4ksrin 50 gr, garam 4 kg, cuka 200 gr, pewarna sunset
1 ons, perwarna type poncau satu sendok, potasium fospat 50 gr, dan bibit cairan tomat 0, 5 ons. Jadi saus dan sambal ini, tak menggunakan cabai atau tomat sama sekali. Namun menggunakan esens rasa tomat dan cairan k!mi4 ekstrak cabai
Cara membuat saus dan sambal tersebut yaitu dengan mencampur semuanya bahan dalam satu drum lalu dil4ruti air panas sejumlah 30 liter. Lalu diaduk. Sesudah jadi, saus atau sambal itu kemudian
dikem4s dalam bungkus plastik yang telah diberikan label dan cap serta ada tulisan bahan komposisi. Dalam paket yang dipakai, memerlihatkan ada bahan saus dari cabai dan sambal tomat. Tetapi, sebenarnya, bahan dasar cabai dan tomat itu tidak ada sama sekali. komposisi itu tidak cocok dengan sebenarnya. Saus dan sambal itu di pasarkan ke pasarpasar tradisional di Kota Bandung serta di semua Jawa Barat. Pabrik ini telah ber0perasi selama 14 th.. Dalam sehari, pabrik rumahan itu dapat membuat sambal dan saus palsu sampai 200 ton dengan keuntungan meraih Rp 100 juta /harinya atau Rp 3 milyar dalam sebulan.
Bayangkan. …
Mengerikan bukan? Nah melalui status ini saya mengharapkan supaya kita lebih menyayangi generasi kita. Jangan pernah kita mewarisi penyakit kepada anak cucu kita. Saus, sambal, sebaiknya membuat sendiri atau membeli dari pabrik yang resmi dan bermerk. Benar-benar sangat mengerikan apabila kita mengkonsumsi saus yang di pr0duksi oleh pabrik yang dikisahkan dalam tulisan itu. Banyak juga netizen merasa j!j!k sesudah membaca kisah itu. Seperti yang dituliskan account Rafli Saputra " S3remmmm dehhhh ". Ada juga account Rhindoe Amyatie " Senjha j!j!knya ".
Jadi, mulai saat ini anda mesti dapat selektif lagi apabila menginginkan mengonsumsi saus ditempat makan.
Sumber : Tribunnews
EmoticonEmoticon